Bumimoro, 2 Oktober 2009
Untuk kedua kalinya Akademi Imigrasi mengunjungi Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya. Setelah sebelumnya pada tahun 2006, taruna Akademi Imigrasi angkatan IX melakukan study banding ke AAL, pada kesempatan kali ini hanya direktur, staf dan pembina saja yang melakukan kunjungan. Kunjungan ini bertujuan selain untuk bersilaturahmi juga untuk bertukar informasi mengenai sistem pendidikan yang ada di masing-masing akademi. Dengan diterima oleh Wagub AAL Brigjen TNI (Mar) Baharudin, S.E rombongan dari Akademi Imigrasi dengan dipimpin oleh Direktur Akademi Imigasi, DR. Ferdinand Siagian,SH.,MM diterima dengan baik di Bumimoro Surabaya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa AAL membutuhkan 4 tahun masa pendidikan untuk bisa menjadi seorang perwira AL dengan status pendidikan yang setara dengan S1. Berbeda dengan Akademi Imigrasi yang hanya membutuhkan masa pendidikan selama 3 tahun untuk bisa menjadi Pejabat Imigrasi tetapi dengan status pendidikan yang hanya setara dengan D3. Hal inilah yang diharapkan pihak akademi agar nantinya status Akademi Imigrasi dapat ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dan lulusannya bisa langsung mendapatkan gelar S1.
Dalam beberapa hal, terdapat beberapa kesamaan didalam sistem dan metode pendidikan antara Akademi Imigrasi dan AAL. Salah satunya yaitu dalam metode pendidikan yang dibagi menjadi 3 (tiga) cara yaitu pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. Perbedaannya hanya di bobot penilaiannya saja. Jika di Akademi Imigrasi penilaiannya adalah 50% untuk pengajaran, 20% untuk pelatihan dan 30% untuk pengasuhan. Sedangkan di AAL, bobotnya adalah 40 % untuk pengajaran, dan masing-masing 30% untuk pelatihan dan pengasuhan.
Namun pada intinya tujuan dari pendidikan dimanapun tetaplah sama yaitu menghasilkan perwira (lulusan) yang tanggon, tanggap dan trengginas. Semoga dunia pendidikan semakin baik dari hari ke hari agar selalu bisa menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan pula. Tersimpan besar harapan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk bisa menerapkan proses rekrutmen yang bisa menghasilkan input yang berkualitas untuk Akademi Imigrasi dan juga Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) yang notabene adalah penerus generasi pimpinan dilingkungan Departemen Hukum dan HAM RI tentunya.
* berita mengenai kunjungan ini bisa dilihat juga disini, disana, disitu, dimari atau disini dan juga ini 🙂 banyak juga ya ternyata yang masukkin berita ini di harian mereka, termasuk websitenya TNI juga.. 🙂
Tags: AAL, akademi imigrasi, ekstrakurikuler, kegiatan, study banding
October 9, 2009 at 9:08 am |
Bangga bisa ke AAL dan bertemu dengan cadet, mengetahui kegiatan mereka sehari-hari yang ternyata ga jauh beda dengan kehidupan dengan di AIM. Mudah-mudahan dengan adanya study banding seperti ini kualitas AIM semakin meningkat
October 9, 2009 at 3:38 pm |
semoga status Akademi Imigrasi kedepannya dapat ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dan lulusannya bisa langsung mendapatkan gelar S1….
jia you aim>>>
October 13, 2009 at 5:05 am |
walaupun mungkin akan sulit tapi semoga saja bisa ya, amin..